Selasa, 08 Juli 2008

CINTA DAN WAKTU

Tersebutlah di suatu sungai kecil yaitu sungai Musi,
tinggal berbagai macam benda-benda
Abstrak
Ada Cinta, Kekayaan, Kegembiraan, Kecantikan dan Kesedihan.
Mereka hidup berdampingan dengan baik. namun suatu ketika, datang badai
menghempas dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan sungai itu,
semua penghuni cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu.
ia berdiri ditepi pulau mencoba mecari pertolongan.
sementara itu air semakin naik memasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
"Kekayaan ! Kekayaan ! Tolong aku! teriak Cinta.
"Aduh ! maaf, Cinta !" kata Kekayaan,
"perahuku telah penuh dengan harta bendaku. aku tidak dapat membawamu serta,
nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini."
lalu kekeyaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
"Kegembiraan ! tolong aku !" teriak Cinta.
Namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriak Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai kepinggang. ia kian panik.
tak lama lewatlah Kecantikan, "Kecantikan ! bawalah aku serta bersamamu !"
kata Cinta.
"wah Cinta, kamu basah dan kotor. aku tidak bisa membawamu ikut.
Nanti kamu engotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. ia mulai menangis terisak-isak.
saat itu lewat Kesedihan.
"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.
"Maaf, Cinta, aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..."
kata kesedihan sambi terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa, ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkanya.
pada saat keritis itulah tiba-tiba terdengar suara,
" Cinta ! mari cepat naik keperahuku !"
Cinta menoleh kearah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
cepat-cepat Cinta naik keperahu itu, tepat sebelum air menengelamkannya.
dipulau terdekat, orang itu menurunkan Cinta dengan segera pergi lagi.
pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengtahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk tua dipulau itu,
siapa sebenarnya laki-laki tua itu tadi.?
"Oh, orang tua tadi ? Dia adalah WAKTU." kata orang itu.
"tapi, mengapa ia menyelamatkanku ? aku tidak mengenalnya.
Bahkan, teman-teman yang mengenalkupun enggan menolongku..."
tanya Cinta heran.
"sebab" kata orang itu," hanya waktulah yang tawu berapa nilai
sesungguhya dari CINTA itu...."

Tidak ada komentar: